ANDRODION , GONADI KRUSANTO (2011) PENERAPAN METODE LEAN MANUFACTURING PADA PROSES PRODUKSI KERAMIK Single Firing 40 x 40 Cm DI PT. X GRESIK. Undergraduate thesis, Faculty of Industrial Technology.
![]()
| PDF (Cover - Bab1) Download (430Kb) | Preview | |
![]() | PDF (Bab2 - Daftar Pustaka) Restricted to Repository staff only Download (1365Kb) |
Abstract
Ketatnya persaingan dalam dunia industri semakin memacu perusahaan manufacturing untuk meningkatkan terus menerus hasil produksinya dalam bentuk kualitas, harga, jumlah produksi, pengiriman tepat waktu, dengan tujuan yang lebih nyata adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan. Usaha yang nyata dalam suatu produksi barang adalah mengurangi pemborosan yang tidak mempunyai nilai tambah dalam berbagai hal termasuk penyediaan bahan baku, lalu lintas bahan, pergerakan operator, pergerakan alat dan mesin, menunggu proses, kerja ulang dan perbaikan. Ide utamanya adalah pencapaian secara menyeluruh efisiensi produksi dengan mengurangi pemborosan yang pada akhirnya adalah meningkatkan daya saing perusahaan itu sendiri. PT. X adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri keramik. Peluang pasar yang masih besar membuat perusahaan ini selalu meningkatkan jumlah produksinya dari waktu kewaktu, akan tetapi banyaknya faktor kendala yang dihadapi oleh perusahaan tersebut misal produksi berlebih yang disebabkan karena memproduksi lebih dari kebutuhan pelanggan, transportasi yang disebabkan perpindahan produk jadi (keramik) ke gudang produk jadi yang jaraknya terlalu jauh, menunggu dan kecacatan yang masih banyak terjadi yaitu keramik pecah, ratak dan seding (permukaan keramik tidak rata) yang membuat jalannya produksi kurang begitu maksimal. Tujuan dilakukan penelitian di PT. X adalah untuk mengidentifikasi aktivitas secara keseluruhan menggunakan Big Picture Mapping, Value Stream Analysis Tools (VALSAT) dan menganalisa penyebab pemborosan yang ada selama proses produksi denan Fish Bone Chart dan memberikan usulan perbaikan dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode Effect and Analysis) untuk mengurangi waste yang ada pada proses produksi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa waste terbesar adalah Defect (4,57) dan waste terkecil adalah motion (0,86) dengan kegiatan Value Added 76,19% dengan waktu aktivitas 63,35%. Kegiatan Non Value Added 7,14% dengan waktu aktivitas 16,46%. Kegiatan Necessary but Non Value Added 16,60% dengan waktu aktivitas 20,19% dan usulan perbaikan Peningkatan faktor kontrol pada setiap pekerja, pemberian visual control dan melakukan preventive maintenance. Penambahan tenaga kerja (terutama pada proses packaging), dan pengaturan ulang tata letak stasiun kerja . Koordinasi antar bagian ditingkatkan, standard produksi harus jelas dan pembenahan metode kerja. Pembenahan tata letak/layout pabrik, perawatan alat transportasi untuk pemindahan barang ditingkatkan dan penambahan alat transportasi untuk pemindahan barang. Lebih teliti dalam mengontrol bahan baku dan pembaharuan metode kerja. Mengadakan pelatihan pada tenaga kerja, maintenance alat/mesin harus ditingkatkan, mematuhi peraturan SOP dan pemberian visual control. Pembenahan fasilitas dan layout kerja dan memberikan metode kerja yang benar pada operator. Kata kunci : Lean manufacture,Pemborosan, BPM, VALSAT, Fish bone chart, FMEA
Actions (login required)
View Item |