PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS

Andi, Prayoko (2011) PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Politics.

[img]
Preview
PDF (Hal. depan - Bab I)
Download (1159Kb) | Preview
    [img] PDF (Bab II - Daftar pustaka)
    Restricted to Repository staff only

    Download (2811Kb)

      Abstract

      Penelitian ini dilatar belakangi oleh munculnya pemberitaan Gayus Tambunan sedang menonton turnamen tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Nusa Dua, Bali. Pria berjaket itu mengenakan kaca mata dan berambut tebal yang diduga rambut palsu alias wig. Dia terjepret oleh kamera dua fotografer sebuah harian ibu kota saat peliputan pertandingan antara petenis Daniela Hantuchova dan Yanina Wickmayer. Sebuah realitas yang disajikan oleh media massa bukanlah realitas yang sebenarnya namun merupakan konstruksi bentukan. Hal ini sesuai dengan pandangan konstruksionis yang menyatakan media bukanlah saluran yang bebas namun juga sebagai subjek yang mengkonstruksi realitas. Secara tidak langsung hal ini menyatakan bahwa berita yang disajikan oleh media merupakan hasil dari konstruksi realitas. Sehingga landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah media dan konstruksi realitas, ideology media, model hierarchi of influence, berita sebagai hasil konstruksi realitas, analisis framing, proses framing, perangkat framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki, serta kerangka berpikir. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis framing. Analisis framing sangat tepat digunakan untuk menangkap kecenderungan sikap dan prespektif suatu media dalam cara pemberitaannya. Salah satu konsep framing adalah dari Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki. Perangkat analisis Pan dan Kosicki ada empat unsur, yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Corpus dalam penelitian ini adalah berita – berita Kasus Gayus Tambunan di surat kabar Harian Jawa Pos dan surat kabar Harian Kompas. Hasil analisis peneliti dapat diketahui bahwa Surat Kabar Jawa Pos membentuk konstruksi berita terkesan jelas dan dalam memposisikan kapasitasnya sebagai lembaga kontrol sosial dengan menampilkan berita kepergian Gayus Tambunan ke Bali. Jawa Pos mengungkap kasus secara tajam terutama terhadap penyebab hingga kasus tersebut bisa muncul ke masyarakat. Jawa Pos juga dengan berani menuliskan hubungan Gayus dengan yang membiayai Gayus tersebut. Sedangkan surat kabar harian Kompas dalam mengkonstruksikan beritanya lebih ditekankan pada rasa khawatir. Kompas berusaha menunjukkan bukti-bukti nyata dari para wartawan dan tamu asing di hotel Westin, Bali. Jawa Pos dan Kompas dalam menyajikan framenya mengenai Kasus Gayus menampilkan unsur skrip secara jelas. Jawa Pos menggunakan unsur skrip dengan menampilkan isu – isu apa yang muncul yang mendukung frame beritanya, menunjukkan siapa saja yang terlibat, siapa yang menjadi pelaku dan siapa yang menjadi objek. Begitu pula dengan tempat dan waktu terjadinya atau munculnya isu – isu perseteruan tersebut. Serta Jawa Pos juga menjelaskan mengapa dan bagaimana perseteruan tersebut muncul dan perlu untuk diketahui oleh khalayaknya. Kompas dalam mengkonstruksi beritanya juga memanfaatkan unsur skrip didalamnya, unsur what, who, where, when, why dan how dijabarkan dengan baik dan bagus sehingga berita yang ditampilkan pun menarik. Unsur retoris yang coba dibangun Jawa Pos bersifat lebih provokatif dan berani, hal ini dapat dilihat dari foto – foto yang ditampilkan dan caption yang melengkapi foto. Untuk mendukung framenya, elemen leksikon maupun grafis digunakan Jawa Pos sehingga berita yang disajikan menjadi lebih menarik dalam mempersuasi pembacanya. Kompas menggunakan unsur retoris dengan menampilkan frame yang apa adanya dan sesuai kenyataan. Hal ini dibuktikan dengan pemberitaan nya mengenai masalah – masalah krusial yang memerlukan perhatian pemerintah, masalah ini ditampilkan beserta data – data nominal. Sehingga secara keseluruhan frame Jawa Pos dalam memberitakan Gayus pergi ke Bali dari sudut pandang penegak hukum dan pakar hukum. Jawa Pos menuliskan mulai dari latar belakang kasus tersebut muncul dan reaksi dari pakar hokum. Harian Kompas membingkai berita Gayus pergi ke Bali dari sudut pandang wartawan dan para tamu-tamu di Hotel Westin. Bagaimana wartawan mereka berhasil membidik foto Gayus dan kesaksian tamu-tamu hotel Westin, Bali.

      Item Type: Thesis (Undergraduate)
      Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P87 Communication. Mass Media
      Divisions: Faculty of Social Sciences and Political Sciences > Communication Studies
      Depositing User: Users 2 not found.
      Date Deposited: 07 Nov 2011 15:11
      Last Modified: 07 Nov 2011 15:11
      URI: http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/2063

      Actions (login required)

      View Item