PERSEPSI PEREMPUAN TENTANG POLIGAMI YANG DILAKUKAN PARA TOKOH AGAMA ISLAM ”USTADZ” (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Perempuan Tentang Poligami Yang Dilakukan Para Tokoh Agama Islam ”Ustadz”)

Dhinar , Kamesworo (2011) PERSEPSI PEREMPUAN TENTANG POLIGAMI YANG DILAKUKAN PARA TOKOH AGAMA ISLAM ”USTADZ” (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Perempuan Tentang Poligami Yang Dilakukan Para Tokoh Agama Islam ”Ustadz”). Undergraduate thesis, Faculty of Social Sciences and Political Sciences.

[img]
Preview
PDF (Cover - Bab1)
Download (1109Kb) | Preview
    [img] PDF (Bab2 - Daftar Pustaka)
    Restricted to Repository staff only

    Download (4013Kb)

      Abstract

      Penelitian ini didasarkan pada maraknya fenomena para tokoh agama Islam “ustadz” yang melakukan poligami, baik itu secara agama dan hukum Negara maupun secara agama Islam atau secara siri dan dapat menimbulkan persepsi perempuan baik positif maupun negatif. Seperti halnya Aa’ Gym ustadz yang sudah terkenal dengan namanya dan melakukan poligami. Tidak hanya itu saja, namun masih banyak para tokoh agama Islam “ustadz” yang lain melakukan poligami dengan beredarnya informasi melalui media, yang tersebar luas di kalangan masyarakat. Ustadz sebagai panutan masyarakat yang identik dengan memiliki satu orang istri, namun ternyata ustadz yang memiliki istri lebih dari satu juga tidak sedikit. Persepsi adalah inti komunikasi. Persepsi merupakan proses yang tidak lepas dari kehidupan manusia, sehingga sepanjang hidupnya manusia tidak pernah luput dari kegiatan mempersepsi. Persepsi juga dapat diartikan sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi atau menafsirkan pesan. Persepsi dikatakan sebagai proses internal dalam diri manusia yang memungkinkan seseorang untuk memilih, mengorganisirkan, dan menafsirkan rangsangan yang diterimanya dari lingkungannya, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku seseorang tersebut. Cara pandang pada penelitian ini akan menentukan bagaimana persepsi perempuan tentang poligami yang dilakukan para tokoh agama Islam “ustadz”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam – dalamnya melalui pengumpulan data sedalam – dalamnya. Dan jika data yang dikumpulkan sudah mendalam, dan dapat menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Yang lebih ditekankan dalam penelitian ini adalah persoalan kedalaman ( kualitas ) data, bukannya banyaknya ( kuantitas ) data. Dari hasil analisis penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa perempuan mempersepsikan poligami yang dilakukan para tokoh agama Islam “ustadz” yaitu poligami mempunyai arti suatu sistem perkawinan antara satu orang pria dengan lebih dari seorang wanita dan poligami merupakan suatu ujian berat bagi seorang laki – laki, jika laki – laki tersebut mengetahuinya. Pada hakekatnya, tidak ada perempuan yang rela dan bersedia untuk dipoligami. Secara psikologis semua istri akan merasa sakit hati bila melihat suaminya berhubungan dengan perempuan lain. Ini disebabkan karena permasalahan ini biasanya yang memicu hancurnya sebuah keluarga, sehingga banyak ungkapan – ungkapan yang muncul di masyarakat mengenai poligami.Sehingga terdapat dua pendapat sehubungan dengan masalah poligami. Pertama, asas perkawinan dalam Islam adalah monogami. Mereka beralasan bahwa Allah SWT memperbolehkan poligami dengan syarat harus adil. Kedua, asas perkawinan dalam Islam adalah poligami. Alasannya, terdapat pada surat An-Nisa` ayat 3 dan 129 tidak terdapat pertentangan. Keadilan yang dimaksud adalah keadilan lahiriah yang dapat dikerjakan manusia, tidak hanya adil dalam arti cinta & kasih sayang. Sebagai umat manusia biasa yang memiliki segala kekurangan dan kelebihan. Jika ustadz melakukan poligami sebaiknya berpikir terlebih dahulu sehingga tidak ada yang merasa kecewa dan dikecewakan seperti kaum perempuan yang menjadi pelaku utama dalam poligami tersebut. Ustadz juga merupakan panutan masyarakat, dan menjadi idola bagi kaum perempuan. Ustadz bisa dinilai pantas sebagai contoh dimasyarakat dengan akhlak yang baik, sholeh, dan bahkan identik dengan setia atau memiliki istri hanya satu (menganut monogami).

      Item Type: Thesis (Undergraduate)
      Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
      B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
      B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
      H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
      Divisions: Faculty of Social Sciences and Political Sciences > Communication Studies
      Depositing User: Fitri Yulianto
      Date Deposited: 15 Nov 2011 17:49
      Last Modified: 15 Nov 2011 17:49
      URI: http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/2231

      Actions (login required)

      View Item