PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI TAS SHOOPING BAG DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X)

ARI , HERLAMBANG (2011) PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI TAS SHOOPING BAG DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X). Undergraduate thesis, Faculty of Industrial Technology.

[img]
Preview
PDF (Cover - Bab1)
Download (283Kb) | Preview
    [img] PDF (Bab2 - Daftar Pustaka)
    Restricted to Repository staff only

    Download (755Kb)

      Abstract

      Pada arus globalisasi, setiap perusahaan yang ingin survive (bertahan) harus meningkatkan daya saingnya. Meningkatnya persaingan juga menyebabkan manajemen memerlukan informasi yang tepat sebagai dasar untuk membuat berbagai keputusan. Diantaranya adalah penentuan harga pokok produk, karena itu biaya produksi sangat berperan dalam menentukan harga pokok produk. Banyak sekali terjadi distorsi (penyimpangan) biaya produksi sehingga membawa suatu perusahaan ke dalam strategi yang tidak menguntungkan. Perubahan dalam proses produksi mengakibatkan penentuan harga pokok dengan sistem biaya tradisional (konvensional) akan memberikan hasil yang kurang tepat. Harga pokok produk seringkali di jadikan bagian dari strategi bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis. PT X merupakan perusahaan yang memproduksi tas Shooping Bag yang bahan bakunya terbuat dari kertas. Bentuk proses produksi didalam PT X dijalankan secara kontinyu, dimana dalam menentukan harga pokok produknya masih menggunakan sistem konvensional, yaitu membebankan biaya pada pemakaian bahan baku dan pemakaian tenaga kerja langsung pada produk, ditambah biaya overhead, kemudian dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penetapan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing pada kenyataannya lebih akurat dan jelas dari pada biaya konvensional (tradisional). Kesalahan dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Untuk produk yang overcosting akan menyebabkan produk kalah bersaing dalam masalah harga di pasaran dengan produk yang sejenis dari perusahaan lain, sehingga permintaan semakin kecil dan susah untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Pada produk yang undercosting akan menyebabkan perusahaan merugi karena harga pokok produksinya lebih rendah dari harga pokok produksi yang sebenarnya. Hal ini akan mengurangi laba yang akan diperoleh oleh produk tersebut.

      Item Type: Thesis (Undergraduate)
      Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory > HB221 Price
      H Social Sciences > HB Economic Theory > HB238 Competition. Production. Wealth
      H Social Sciences > HB Economic Theory > HB522 Income. Factor shares
      H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD2951 Cooperation. Cooperative Societies
      H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.213 Decision support systems
      H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.28 Strategic planning
      T Technology > T Technology (General) > T55.4 Industrial engineering. Management engineering > T58.7 - 58.8 Production Capacity, Manufacturing Capacity
      T Technology > TS Manufactures > TS155 Production management. Operations management
      T Technology > TS Manufactures > TS155 Production management. Operations management > TS156 Quality control
      T Technology > TS Manufactures > TS155 Production management. Operations management > TS160 Inventory control
      Divisions: Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering
      Depositing User: Fitri Yulianto
      Date Deposited: 20 Feb 2012 15:36
      Last Modified: 20 Feb 2012 15:36
      URI: http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/2510

      Actions (login required)

      View Item