PENGUKURAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI VELG MOBIL DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KECACATAN PADA VELG MOBIL DI PT. UNION METAL SURABAYA

DIMAS , WIDIARTA (2011) PENGUKURAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI VELG MOBIL DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KECACATAN PADA VELG MOBIL DI PT. UNION METAL SURABAYA. Undergraduate thesis, Faculty of Industrial Technology.

[img]
Preview
PDF (Cover - Bab1)
Download (310Kb) | Preview
    [img] PDF (Bab2 - Daftar Pustaka)
    Restricted to Repository staff only

    Download (1201Kb)

      Abstract

      Perkembang teknologi yang terjadi saat ini tidak bisa lepas dari perkembangan ekonomi. Saling ketergantungan ini disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat antar produsen dalam merebut pangsa pasar di Indonesia. Dengan kata lain hanya produk yang berkualitas lah yang mungkin mendapatkan pangsa pasarnya. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah masih tingginya defect produk yang terjadi pada Velg mobil jenis Davino. Jenis defect tersebut adalah Cat tidak rata,Cetakan meluber,Ukuran tidak presisi,Cat menggumpal,Penyok,Adanya guretan. Six sigma merupakan salah satu pendekatan teknik di bidang industri manufaktur yang digunakan sebagai metode pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya perbaikan secara terus menerus. Six sigma adalah cara mengukur proses, tujuan mendekati sempurna, disajikan dengan 3,4 DPMO (defect per million opportunities), sebuah pendekatan untuk mengubah organisasi. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah Mengukur tingkat DPMO dan level sigma PT.UNION METAL SURABAYA saat ini, serta memberikan usulan perbaikan dengan tujuan mengurangi jumlah defect paling dominan (terbesar) yang ada pada proses produksi dengan metode six sigma. Setelah dilakukan pengolahan data selama 6 bulan didapat nilai DPMO sebesar 12745 yang dapat diartikan bahwa dari satu juta kesempatan akan terdapat 12745 kemungkinan produk yang dihasilkan akan mengalami kecacatan. Perusahaan berada pada tingkat 3,73 sigma dengan CTQ (Critical To Quality) yang paling banyak menimbulkan cacat yaitu Adanya guretan sebesar 23,19 % dari total cacat 3043. Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kecacatan adalah faktor manusia dan berdasarkan table FMEA maka kebijakan utama yang harus dijalankan oleh perusahaan yaitu memberikan arahan atau teguran serta pengawasan proses produksi secara rutin dan memperketat standarisasi kemampuan pekerja di segala bidang. Kata kunci: CTQ, DPMO, six sigma, DMAIC, FMEA

      Item Type: Thesis (Undergraduate)
      Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory > HB238 Competition. Production. Wealth
      T Technology > T Technology (General)
      T Technology > T Technology (General) > T55.4 Industrial engineering. Management engineering
      T Technology > T Technology (General) > T55.4 Industrial engineering. Management engineering > T60 Work measurement. Methods engineering
      T Technology > TS Manufactures
      T Technology > TS Manufactures > TS155 Production management. Operations management
      T Technology > TS Manufactures > TS155 Production management. Operations management > TS156 Quality control
      T Technology > TS Manufactures > TS200 Metal manufactures. Metalworking
      Divisions: Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering
      Depositing User: Fitri Yulianto
      Date Deposited: 22 Feb 2012 12:13
      Last Modified: 22 Feb 2012 12:14
      URI: http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/2592

      Actions (login required)

      View Item