STRATEGI DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KABUPATEN BANGKALAN TERKAIT DENGAN PEMASARAN BATIK TANJUNG BUMI PASCA ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA)

UMAR , FARUK (2013) STRATEGI DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KABUPATEN BANGKALAN TERKAIT DENGAN PEMASARAN BATIK TANJUNG BUMI PASCA ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA). Undergraduate thesis, UPN "VETERAN" JAWA TIMUR.

[img]
Preview
PDF (cover - bab 1) - Published Version
Download (10Mb) | Preview
    [img] PDF (bab 2 - daftar pustaka) - Published Version
    Restricted to Repository staff only

    Download (10Mb)

      Abstract

      Implementasi ACFTA di Indonesia membawa keprihatinan atas dampak negatif yang timbul dari perdagangan karena berbahaya bagi industri. Sektor yang paling merasakan dampak langsung arus perdagangan bebas dengan Cina adalah industri tekstil, karena industri inilah yang juga mendominasi di negara tersebut. Penelitian ini fokus pada industri batik di daerah Tanjung Bumi Bangkalan. Peneliti melihat pertumbuhan batik di daerah tersebut tidak terlalu signifikan, masih kalah terkenal / populer dari batik jawa tengah terutama batik Jogja, Solo, dan Pekalongan. Oleh sebab itu, peneliti ingin memperkenalkan kepada khalayak luas bahwa batik tidak hanya dari Jawa Tengah. Keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia menyimpan banyak kekayaan lokal yang masih belum dieksplorasi, salah satunya batik Tanjung Bumi yang sekarang diproyeksikan menjadi produk unggulan daerah. Terkait dengan kendala mengembangkan potensi batik di Tanjung Bumi, Dinas Koperasi UMKM Bangkalan mengalami kesulitan dalam hal promosi produk khususnya di tingkat internasional. Beberapa permasalahan ini antara lain mengenai minimnya anggaran biaya dan sarana yang memadai demi berlangsungnya penyelenggaraan exbition di luar negeri, sehingga berdampak pada pertumbuhan pasar internasional cenderung stagnant. Pada tahun 2010 sampai 2012 penjualan batik di Tanjung Bumi mengalami penurunan. Frekuensi konsumen terhadap batik tidak stabil dan fluktuatif, meskipun diminati konsumen, penjualan dan pemasaran batik kurang efektif. Di Tanjung Bumi sendiri, mayoritas designer-nya rata-rata otodidak, jadi hasil karyanya juga cenderung monoton ( membosankan ). Kurangnya sarana pelatihan untuk mengikuti perkembangan tren fashion kontemporer adalah permasalahan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat. Kata kunci : ACFTA, Strategi Pemasaran, Batik Tanjung Bumi.

      Item Type: Thesis (Undergraduate)
      Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD2951 Cooperation. Cooperative Societies
      Divisions: Faculty of Social Sciences and Political Sciences > International Relations
      Depositing User: Fitri Yulianto
      Date Deposited: 03 Sep 2014 09:28
      Last Modified: 03 Sep 2014 09:42
      URI: http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/6253

      Actions (login required)

      View Item